Rumah Lentera - Neni Jahar (Review)
REVIEW BUKU
"Rumah Lentera - Neni Jahar"
Rumah Lentera
Neni Jahar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2012
265 hlm; 20 cm
Neni Jahar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2012
265 hlm; 20 cm
pict from: goodreads/rumahlentera
Buku ini sudah aku baca lebih dari 2 kali. Rumah Lentera, karya Neni Jahar. Menceritakan tentang seorang anak
perempuan yang tidak merasa nyaman untuk terus berada di rumahnya hingga
akhirnya mencoba untuk mencari lingkungan baru.
Vien adalah adik perempuan dari seorang lelaki tegas bernama Viko. Ketegasan
Viko tidak memiliki maksud selain karena Ia sayang dengan adik satu-satunya
itu. Namun pagi ini, keadaan rumah sudah tidak dapat lagi memberi Vien alasan
untuk bertahan. Tangan Viko yang mendarat di pipi Vien semakin mematangkan
tekadnya untuk keluar dari rumah yang seharusnya menjadi tempat terhangat untuk
kembali.
Pacarnya yang bernama Ega mungkin salah satu penyebab utama perpecahan
pagi ini. Namun mau bagaimanapun, anak muda yang dimabuk cinta akan mencari
berbagai alasan agar tetap terlihat benar.
Tak banyak menenangkan, Ega justru mendukung rencana Vien untuk keluar
rumah. Di kampus, Vien tak mau diganggu dengan siapapun, termasuk Ega. Namun
tiba-tiba seseorang muncul dihadapannya. Edry Aryan, seseorang yang sudah Vien
kenal sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas sekaligus orang
yang namanya sempat bersemayam di hati Vien. Sebenarnya mungkin tak hanya di
hati Vien, karena Edry adalah salah satu manusia yang tak satupun orang lain tidak
mengenal dia pada masanya.
Vien memutuskan untuk beristirahat dulu di perpustakaan sebelum kelas
dimulai. Merasa seperti orang yang datang ke perpustakaan hanya untuk tidur
saja karena tidak membawa apa-apa, akhirnya Vien mencari buku yang setidaknya
dapat dia gunakan untuk menutupi wajahnya yang sudah murung sedari tadi. Tak
lama, salah satu buku dari rak sastra menarik perhatiannya. Judulnya, Rumah
Lentera.
Selesai kelas, Vien mencari tempat yang pas untuk pengganti sepetak
ruang yang selama ini dia sebut rumah.
Vien pergi bersama Ega, hingga sampai pada suatu rumah yang dari luar
saja sudah terasa kehangatannya. Halamannya yang hijau dan asri dengan potongan
rumah yang terlihat sempurna. Kedatangan Vien dan Ega disambut dengan petikan
gitar seseorang yang memperkenalkan dirinya dengan nama unik, yaitu Ugit. Tak
lama dari bersalaman dengan lelaki itu, orang-orang bermunculan dari kanan kiri
depan belakang. Mereka memperkenalkan
diri dengan khas masing-masing. Bahkan Vien sampai dinyanyikan yel-yel yang
katanya sebagai penyambutan tamu di rumah yang mereka sepakati sebutannya
sebagai Rumah Lentera.
Setelah sedikit berbincang dengan banyak ekspresi, dan gelak tawa, Vien
masuk dan bertanya-tanya soal tempat tersebut. Peraturan di dalam tempat yang
biasa disebut kos ini terdengar aneh. Tidak seperti kos pada umumnya. Mulai
dari adanya jam malam, minimal ipk untuk mahasiswa, dannn lain lain. Hukumannya
pun beda-beda, membersihkan kamar mandi, menyiram tanaman, dan lain lain juga.
Malam itu, menjadi malam pertama Vien sekaligus penyambutan kecil-kecilan
yang menurut Vien berharga sekali. Sangat berbeda dengan keadaan di rumahnya.
Berbagai kisah mulai tercatat di lembar sejarah Vien. Banyak sekali
pengalaman berharga. Namun, bagaimana dengan keadaan di rumahnya, hingga suatu
hari Vien mendapat kabar bahwa ayahnya telah tiada. Apakah Vien hanya bermimpi?
Bahkan terlalu buruk untuk menjadi mimpi. Lalu soal Edry bagaimana? Apa namanya
hanya ‘numpang’ muncul saja di masa-masa kuliah Vien? Lalu kakaknya, apakah
masih tetap marah dengan Vien karena sesuatu yang terjadi di pagi itu? Tapi,
Vien sudah bahagia disini. Di Rumah Lentera.
Sayangnya, hari-hari bahagia Vien di Rumah Lentera tidak lama. Ia harus
kembali menghadapi kenyataan yang selama ini dihindarinya. Ia harus menghadapi
keluarganya, sahabatnya, Ega, dan tentu saja... Edry.
Buku ini membuat aku larut di dalamnya,
dengan cerita-cerita yang unik, mengajak jiwaku berterbangan bersama
bunga-bunga di pekarangan Rumah Lentera yang terbawa angin selatan.
Kalau banyak waktu, sempatkan melirik buku
berjudul menarik ini ya, jangan lupa untuk tetap membaca dari buku yang dicetak
legal. Say no to ‘bajakan’, happy reading! J
find me on: rryja
Komentar
Posting Komentar